Rabu, 07 Desember 2022

Piknik Yang Jauh Gaes

 


Teknologi tidak akan menggantikan guru, tapi guru yang tidak menggunakan teknologilah yang akan tergantikan

Senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh Prof Rhenal Khasali, kalimat di atas disampaikan oleh Raden Roro Murtiningsih, perempuan, guru yang prestasinya luar biasa di salah satu pelatihan yang saya ikuti. Beliau menjadi narasumber utama yang menularkan semangat belajar kepada peserta pelatihan. 

Saya kok berpikir lagi dan lagi. Selama ini masih banyak orang berpikir kalau sumber belajar bisa diperoleh dengan mudah melalui googling atau tanya ke mbah google yang super cerdas, lalu apa peran guru. Pertanyaan yang halus tetapi menukik. Karena pertanyaan itu seolah mempertanyakan keberadaan guru di jaman yang serba canggih ini. 

Kalau guru hanya sebatas sumber belajar, memang iya akan tergantingan oleh internet yang bisa menjadi sumber belajar yang lebih lengkap. Itulah hebatnya teknologi. Tetapi kalau guru menjadi rule mode, menjadi motivator, menjadi penumbuh dan penguat karakter, tentu tidak ya. 

Peran guru memang harus komplit. Untuk menjalani perannya yang baru, guru harus melek teknologi. Melek dan cerdas. Guru harus menjadi pengguna teknologi yang bijaksana. Ini bisa diibaratkan seperti naik kendaraan. Kalau muridnya naik mobil sedangkan gurunya naik sepeda motor butut, maka mereka tidak akan bisa berjalan beritingan. Muridnya jauh di depan gurunya masih di belakang. Agar bisa jalan beriringan maka guru dan murid harus naik kendaraan yang sama. Ya kan? 

Selama ini IT memang menjadi kendala bagi bertumbuhnya guru. Konon kabarnya Bukankah guru adalah pembelajar sepanjang hayat? Seharusnya semangat guru untuk terus belajar tetap berkobar, membakar diri dan siswanya. Kalau Anda tidak bersemangat, pikniknya kurang jauh, kata netizen. Lebih jauh lagi pikniknya. 

Pikniknya kurang jauh. Dalam persepsi saya, kurang jauh pikniknya berarti kurang banyak wawasannya. Yang diketahui ya yang ada dalam kesehariannya. Serasa sudah ideal yang dilakukannya. Sudah yang paling top markotop.  Lah itu kepedean namanya. Padahal di luar sana guru-guru lain, yang boleh jadi kondisinya terbatas  belajar lebih keras  sehingga mereka "terlihat" lebih hebat dari kita. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...