Kamis, 29 Desember 2022

Wali kelas (1)

Wali kelas itu salah satu tugas tambahan bagi guru. Wali kelas atau Wali nya murid satu kelas. Kalau wali murid adalah walinya seorang murid. Wali murid tidak sama dengan orangtua murid. Perbedaan antara keduanya saya ketahui pertama kalinya dua puluh enam tahun yang lalu, ketika saya menjadi wali kelas pertama di sebuah sekolah swasta dimana saya mengabdi sebagai guru tak tetap. Waktu itu saya harus menuliskan identitas siswa di raport siswa. Saya menyalin identitas siswa dari biodata siswa yang ditulisnya saat mendaftar ke sekolah itu. Di sana tercantum orangtua murid dan wali murid. Ada yang menuliskannya wali murid dan orangtua murid itu orang yang sama dan ada yang menuliskannya sebagai orang yang berbeda. Di sinilah saya tahu perbedaan keduanya. 

Wali murid itu orang yang bertanggungjawab atas seorang murid di sekolah. Wali murid bisa disebut sebagai pengasuhnya. Bila si murid dibawah pengawasan orangtuanya maka wali murid adalah orangtuanya. Tapi bila pengasuhan dan pengawasan murid itu dilakukan oleh orang lain yang bukan orangtuanya (karena satu dan lain hal) maka wali murid dan orangtua bukan orang yang sama. Jadi wali murid itu bisa paman, nenek, bibi atau bahkan orang lain yang diberi tanggungjawab untuk mengasuh si murid. 

Nah kalau wali kelas itu guru yang bertanggungjawab terhadap murid satu kelas. Tanggungjawab ini dibebankan sebagai tugas tambahan yang dituangkan dalam surat keputusan kepala sekolah. Tugas wali kelas secara administrasi adalah mencetak dan membagikan raport di akhir semester. Tugas lain adalah merekap kehadiran siswa dan menuliskannya di raport siswa. Itu tugas secara administrasi. Di luar itu? Banyak sekali. 

Misalnya nih, seorang siswa tidak masuk tanpa keterangan selama beberapa hari. Wali kelas harus tahu dan bertindak menelusuri permasalahannya. Apa yang menghambat siswa ini tidak masuk tanpa keterangan. Lazimnya siswa tidak masuk itu kan karena sakit atau karena ada kepentingan yang membuat dia diijinkan tidak masuk. Nah kalau tanpa keterangan harus diteluauri apa alasannya. Tindakan pertama yang harus dilakukan pertama kali adalah bertanya kepada teman-temannya. Mungkin ada yang tahu mengapa siswa ini tidak masuk. Selanjutnya menghubungi dan memastikan kebenarannya. Kalau perlu wali kelas datang berkunjung ke rumah siswa, berdialog dengan orangtua siswa atau walinya. Mencari jalan keluar terbaik untuk mengembalikan semangat siswa masuk sekolah. 

Tugas wali kelas yang lain adalah memberikan pendampingan kepada siswa asuhnya ketika si siswa mengalami hambatan belajar. Hambatan belajar itu bisa berupa masalah yang dihadapi siswa baik masalah yang bersumber dari dirinya sendiri maupun masalah yang bersumber dari luar dirinya. 

Jadi jangan heran bila wali kelas mendapat laporan dari guru lain bahwa siswanya tidak mengerjakan tugas, tidak ikut ulangan harian, selalu mengacau saat pembelajaran berlangsung atau yang lainnya. Wali kelas harus sabar saat menerima banyak sekali laporan tentang siswa asuhnya. Bila siswa asuhnya baik-baik saja, bolehlah wali kelas tenang. Tapi bila di kelasnya ada siswa yang bandel maka bersiaplah, wali kelas akan sering direpotkan oleh aduan-aduan tentang kebandelan siswa asuhnya. 

Di akhir tahun ajaran, wali kelas harus menghadiri sidang kenaikan kelas untuk menentukan apakah siswa asihnya layak naik ke tingkat berikutnya atau tidak. Oleh sebab itu wali kelas harus mengantongi data-data siswa asuhnya dengan baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling sering dilihat

Mental block

Selasa pagi, Maret 2024 Tulisan ini saya tulis sambil menunggu waktu. Eh waktu kok ditunggu. Salah ya. Seharusnya waktu dimanfaatkan sebaik-...